Let's Live
I want to inhale the blue sky with all my might;
A refreshing cool mint breeze will gently caress my cheeks.
Scattered white clouds reflected in your clear crystal eyes.
I've been dreaming of this wonderful moment . . .
I want to jump up toward the blue sky with all my might;
A robe of cobalt blue feathers will gently envelop me.
Without thinking I am ugly,
Earnestly believing that I may be useful somewhere.
Where do you think I should go?
Always crying by myself,
My notebook is my friend;
Answers it cannot give me,
But my spirit is lifted when I write.
I am asking for a helping hand,
But I can neither reach out nor touch;
My voice only echoes, yelping into darkness.
Evolution from monkey to human took an incredibly long time,
But degeneration is so fast . . .
Puisi diatas dikutip dari buku harian Aya Kitou. Mungkin ada dari kalian yang ga asing dengan nama ini. Bagi yang ga pernah denger, mungkin kalian bs ngerti klo aku bilang "1 Litre of Tears"? Ya, Aya Kitou adalah tokoh utama dalam film itu.
Bagi yang belum pernah denger tentang 1 Litre of Tears, nih gw kasi sedikit ulasannya..
Aya Kitou, seorang gadis remaja yang periang, yang suatu hari divonis menderita penyakit yg tdk bisa disembuhkan, yaitu Spinocerebral Atrophy. Penyakit ini menyebabkan otak kecil mengalami degenerasi hingga akhirnya hilang. Pengaruhnya adalah penderita kehilangan fungsi tubuh, mulai dari keseimbangan, kemampuan berjalan, berbicara bahkan bernafas.
Kitou adalah seorang luar biasa yang memilih tidak menyerah pada saat ia kehilang semua kemampuannya…bisa anda bayangkan kalau anda mulai kehilangan kemampuan anda berjalan, lambat laun anda menjadi makin susah untuk menggerakan tangan…lalu anda tidak mampu berdiri diatas dua kaki anda sendiri, kemampuan mendengar anda hilang, anda hanya bisa membuka mulut tanpa bisa bersuaradan kemudian kemampuan bernafas dan menelan anda juga berkurang…bayangkan kalau tubuh anda yang rapuh itu terus menerus "mati perlahan"….tidak ada yang lebih parah daripada menyaksikan tubuh anda kehilangan semua fungsi tubuhnya dan anda tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyembuhkannya…lalu bayangkan itu semua terjadi selama sepuluh tahun…sepuluh tahun terus menulis tentang hidupnya dan penyakitnya dengan tangan yang bergetar setiap kali menulis karena sulitnya untuk sekedar memegang pena…
Kitou bisa saja menyerah…menangis…dan menyalahkan takdir karena semua itu…tapi tidak untuk kitou…dalam diarynya setiap hari dia selalu yakin bahwa dia akan terus hidup…dia yakin bahwa suatu hari nanti mungkin…ya mungkin di masa depan nanti akan ada obat untuk menyembuhkan penyakitnya…
"Bagaimanapun kondisinya tubuhku…maka aku tidak akan menyerah…pasti !!!"
Terkadang kita senang sekali mendramatisir keadaan untuk kemudian kita menyesali seolah kitalah orang paling tidak beruntung di dunia ini, sering sekali hambatan-hambatan yang kita hadapi di beberapa langkah kita kedepan seolah begitu besar sehingga ingin rasanya kita berlari dan menjauh saja…sahabatku cobalah menoleh sebentar pada Aya Kitou yang menghabiskan harinya untuk belajar melangkah…ya sekedar untuk belajar melangkah…lihatlah bahwa ketika kita menangis dan menyesal karena masalah yang kita hadapi…Kitou tersenyum ketika tangannya bergetar memegang pena untuk sekedar menulis…
Kini buku harian Aya Kitou yang berjudul Ichi Ritoru Namida terus dicetak ulang sejak tahun 80an dan telah menginspirasi jutaan pembaca. Bahkan telah dibuat film nya yang dibuat mirip dengan buku diarynya itu, yang berjudul 1Litre Of Tears. Dan di Indonesia pun telah dibuat versi plagiat dari film itu dengan judul Buku Harian Nayla.
Marilah belajar dari teladan yang diberikan oleh Aya, rintangan yang kita hadapi tentu tidak ada apa2nya dibanding segala rintangan yang Aya alami, namun Aya tidak pernah berhenti berjuang.