[STORY] My True Love

Hampir 25 tahun yang lalu, aku dan Hosea masih seorang mahasiswa Kedokteran. Kami selalu bersama, mengikuti kuliah, kelas tutorial, melakukan eksperimen di lab dan belajar kasus semuanya kami lakukan bersama.

Hosea merupakan tipikal lelaki yang dikagumi banyak wanita. Ia tampan, dengan alis yang tebal, wajah oriental dengan rahang yang kuat. Serta didukung dengan badannya yang tinggi dan tegap. Tak heran banyak wanita memujanya. Sementara aku merupakan tipikal yang sebaliknya, aku berasal dari keluarga yang tidak mampu, uang kuliahku dibayar oleh pamanku. Fisikku juga tidak sebagus Hosea.

Aku sadar aku bukan seperti orang lain. Aku seorang homoseksual. Ya, aku suka Hosea. Seringkali kutatap wajah seriusnya, dan hatiku merasa tenang jika ia didekatku. Andai aku bisa mengutarakan perasaanku ini.. Namun, aku tak mau merusak persahabatan ini..

Di semester 8, suatu hari Hosea memberiku kabar bahwa ia telah bertunangan dengan seorang gadis yang dikenalkan ayahnya karena sang gadis akan melanjutkan studinya di luar negeri untuk 2 tahun dan mereka akan segera melangsungkan pernikahan setelah sang gadis kembali.

Hari demi hari berlalu.. Tak terasa kini kami telah menjadi intern di sebuah Rumah Sakit.. Kini jadwal kami tak sepadat saat masih menjadi mahasiswa, sehingga kami bisa meluangkan waktu bersama lebih banyak. Di satu sisi, aku senang karena bisa sering bersamanya. Namun, jika kuingat bahwa ia telah bertunangan, hatiku serasa diiris..

Suatu hari, kami pergi menonton bioskop. Film horror. Jujur, aku takut, namun Hosea bersikeras untuk nonton film ini.. Oke, aku nda bisa melawan.. Dalam suatu adegan, aku terkaget oleh sound effectnya, tak sengaja aku memegang tangan Hosea. Dan yang membuatku lebih kaget, ia menggenggam erat tanganku.. Dan mata kami pun saling bertatapan.. Jantungku berdegup tak karuan..

Di kamar apartemen kami, kami saling berpelukan, kepalaku kuletakkan di lengannya.. Sungguh tentram hatiku..
"Aku sebenarnya suka kamu sejak dulu" kataku
"Aku juga" balasnya
Dan kami berciuman..

Beberapa minggu kemudian, kutemukan sepucuk surat diatas kasurku. Dari Hosea. "Tunanganku akan segera kembali" katanya "Meskipun aku mencintaimu, namun aku tak dapat hidup bersamamu, marilah kita jalani hidup masing2". Setetes, 2 tetes air mata mulai jatuh mengalir di pipiku.. Sakit.. Sungguh sakit hati ini..

Tak lama, aku mendapat kabar bahwa mereka telah menikah. Aku bahkan tak diundang ke resepsinya.. Aku benar2 terpukul.. Ia pergi bersama dengan hatiku, kebahagiaanku, dan harapanku..

Setelah masa intern ku di Rumah Sakit selesai, aku berencana untuk membangun sebuah klinik, namun sebelumnya aku ingin pulang ke kampung halamanku, menemui kedua orang tuaku. Disana, aku bertemu dengan seorang gadis bernama Qiana. Kami pun membangun suatu hubungan yang akrab. Ya, mungkin aku menjadikannya pelampiasan atas Hosea. Dan memang benar, hubungan kami tak berjalan lama.

Aku kembali ke kota, untuk membangun klinikku. Disini aku berkenalan dengan seorang kontraktor, bernama Heidi. Ia menarik, perhatian, dan memiliki sifat keibuan, aku rasa aku bisa mencintainya. Dan 2 tahun kemudian, aku menikahinya. dan kini kami memiliki 3 orang anak.

[To Be Continued]

~~Ceritanya menarik xing, tapi alurnya cepet banget ya? kamu bisa membuat alurnya lebih dramatis sehingga memicu adrenalin pembaca sampe dek-dekan

~~Kayaknya hosea menarik yah

Lanjuuuuttt..........

maunya td sih ga pake bersambung. ini emang cerpen koq. sangat pendek. hahahahahaha
cuma berhubung nih forum nyebelin klo ngetik panjang2 selalu masalah di kursornya.. jadi bete deh.. akhirnya gw buat 2 part..
1 part lagi slese koq :D

waaaaaaaaaaaaaah
ceritanyaa kereeeeeeeeeeeeeeeeen....

lanjutaannya ayoo doong,,,

kyna bakalan sedih yah??

huaaa

>_<

endingnya? hahahaha tunggu aja deh..
ntar malem gw ketik.. ini lg maen Rohan.. wkwkwkwk

Heh ? hm.... cerita asli kah ? dudududu... keren..
Gw gak tau loe ada bakat nulis bro....

Tapi bentar.. apa tidak sebaiknya di pindah ke ART yah ?

[MOVED THREAD]


-----------------------------------------------------
[Moved Thread by Staff - Art_Art. Reason : Karya Sastra.Thx]

@art : makasih udah dipindahin.. hehehehe btw, ga mungkin gila ini cerita asli :p

Ok, kita lanjut ceritanya ^____^

==========================================================

Kehidupan pernikahan kujalani dengan baik beberapa tahun awalnya.. Namun, perlahan-lahan muncullah kerikil kerikil dalam kehidupan kami. Setelah kelahiran Jenna, putri kedua kami, kuputuskan untuk pindah ke kota asalku, agar orangtuaku bisa ikut menjaga cucu mereka. Namun inilah yang menjadi awal permasalahan kami, Heidi merasa risih jika mamaku sering mengunjungi kami. Tak jarang mereka bertengkar soal pengaturan rumah tangga.

Hubunganku dan Heidi pun mulai memburuk, ia menjadi sering curiga padaku.. Ia merasa aku terlalu dekat dengan mamaku.. Ia merasa aku terlalu tertutup padanya, tidak pernah mau menceritakan masalah2ku padanya.. Hingga pada akhirnya, aku merasa aku tak perlu bicara dengan Heidi kecuali jika ada sesuatu yang penting. Dirumah kami hanya seperti 2 orang asing yang tidak saling berbicara.

Disaat pernikahanku diambang kehancuran, aku teringat akan Hosea, cinta pertamaku.. Pandanganku tertuju pada buku telepon di rak, berharap akan menemukan namanya disana. Segera kuraih buku itu, kubuka lembar demi lembar.. "R... Rovert.. Rovert.. Rovert.." gumamku
Hatiku serasa melompat dari dadaku ketika kutemukan namanya. Rovert, Hosea! Tanpa pikir panjang kuraih telepon dan segera kutekan tombolnya..

Tak lama kemudian, seorang wanita menjawab teleponku
"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" tanyanya dengan sopan
"Er... Pak Hosea ada? Saya teman lamanya" jawabku gugup.. Sungguh aneh rasanya menyebutnya Pak Hosea..
"Ada pak, sebentar saya panggilkan, mohon tunggu sebentar"

Beberapa detik kemudian, terdengar suara dengan logat yang masih kuingat.. Ya, ini benar2 Hosea yang dulu.. Dan kami pun saling bercerita.. Awalnya dia terkejut bagaimana aku bisa menemukan nomer telepon rumahnya.. Dan aku bersyukur ia masih mau berbicara denganku.. Kami bercerita panjang lebar mengenai keluarga masing2. Kini Hosea tinggal di sebuah kota kecil yang jaraknya kira2 300km dr tempatku. Ia memiliki 1 orang putra yang kini telah berusia 20 tahun. Istrinya telah meninggal 3 tahun lalu karena kanker.

Sekarang, setiap kali Heidi tidak ada dirumah, aku segera menelepon Hosea. Aku bisa merasakan kesepian dalam suaranya, ia terdengar ceria ketika aku meneleponnya, namun ia jarang menelepon aku duluan.

Aku tidak pernah berpikir untuk mengulang kembali masa2 dulu. Aku hanya percaya bahwa dia satu2nya pria yang dapat mengerti aku dan kepadanya aku dapat men"sharing"kan pikiranku. Kami tidak pernah menyinggung tentang ingin bertemu lagi atau saling mengunjungi. Namun dalam hatiku, aku berharap suatu hari kami dapat bersama-sama mengunjungi kampus dan rumah sakit tempat kami bekerja sebagai intern dulu..

Beberapa bulan berlalu seperti ini, hanya berbincang di telepon dan tidak pernah janjian untuk ketemu. Hingga suatu hari, "Roy, aku ga bisa lupakan kamu" katanya
hatiku terhentak.. Kembali kuingat malam saat kami berpelukan sepulang dari bioskop..
"Tiap hari, aku ingat kamu, aku menyesal dulu meninggalkanmu" katanya lagi..
Aku hanya terdiam.. Aku tak tau harus berkata apa..
"Roy? Halo?" tanyanya..
"Umm.. Iya, maaf aku kedatangan pasien, nanti aku hubungi kamu lagi" jawabku gugup. Aku bohong. Aku sedang tidak berada di klinik. Aku hanya tidak ingin membahas tentang hubungan kami itu. Dan aku tidak menghubungi dia lagi, tidak seperti janjiku..

"Aku menyesal dulu meninggalkanmu"
kata2 Hosea itu terus terngiang2.. Apa aku juga akan menyesal jika meninggalkan Heidi?

Hampir 20 tahun aku menikah dengan Heidi. Sudah selama itukah aku cuek padanya? Saat aku mengingat-ingat tentang Heidi, aku sadar bahwa kini kami sudah tidak sering bertengkar seperti dulu. Problem antara dia dan mamaku pun sudah mereda.

Suatu malam, Heidi memegang tanganku dan berkata "Tanganmu sungguh halus dan lembut, tapi lihatlah tanganku"
Itu benar. Telapaknya terasa kasar, jarinya penuh dengan bekas lecet dan luka. Ini semua hasil dari pekerjaan rumah tangga yang ia lakukan selama ini. Hatiku mencelos. Aku menyesal tidak pernah mencoba untuk menawarkan bantuan selama ini. Disaat ia mencoba untuk membuatku senang, selalu ada yang aku kritik dari pekerjaannya. Aku sadar betapa jahatnya diriku padanya selama ini.

Aku mulai menunjukkan cintaku padanya. Di hari ulangtahunnya, yang dia pun juga sudah lupa karena kami tidak pernah merayakannya, aku membuatkan sebuah kue ulangtahun. Memang hasilnya jelek, tapi aku membuatnya dengan perasaan cinta. Dan Heidi pun menangis saat kuucapkan "Selamat ulang tahun, istriku".

Aku akhirnya terbangun dari mimpi cinta pertamaku. Aku sudah tidak hidup di masa lalu. Justru aku harus fokus pada masa sekarang, dan mulai membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan anak-anakku.

Aku berjanji suatu hari nanti aku pasti akan mengunjungi kembali kampusku dan Rumah sakit tempatku bekerja dulu. Tapi dengan keluargaku. Istri dan anak-anakku. Aku akan dengan bangga menunjukkan bagian dalam hidupku itu pada istri dan anak-anakku.

Meskipun mimpi akan cinta pertamaku tak pernah terwujud, tapi aku puas dengan apa yang aku miliki sekarang =)


-THE END-


Huah.. beres juga akhirnya.. hehehehe
komen plz ^___^

Any other story?

nunggu ide dulu, kk oscar
cerita yg ini terlalu simpel yah? gw baca lagi, koq kurang dpt gregetnya >.< padahal wkt gw bayangin, menyentuh banget.. hahahaha maaf skill menulis saya rendah sekali T____T

Waaahh...
Ceritanya lumayan bgt nih...
Kirain bakalan sedih, tapi happy ending jg akhirna...
Senaaaaangnyaaa.....

Iyah d tunggu cerita selanjutnya ya k'...
Pasti ku baca,,
l0l
>_<

Happy ato bad ending itu tergantung sudut pandang pembaca.. Ada yg blg ini bad ending krn ga jd bersatu sm cinta pertamanya. Tapi menurut gw ini happy ending krn akhirnya dia bisa bahagia hidupnya..

semoga para pembaca bisa mengambil moral yg ada dr cerita ini ^__^

yupz,
menurutku jg ini akhirnya happy ending kok...
^^
nice!!

d tunggu cerita selanjutna yaah...

udah ada sih ide utk yg berikutnya.. cuma yg ini bakalan panjang banget.. jadi tunggu mood ngetik.. hehehe

Hm..... yang jelas Hosea ngerasa Bahagia sih berarti Happy ending.... klo dia ngerasa terpaksa dan menjalankan kebahagiaan menurut pengertian orang lain, itu yang gak masuk dalam kategori happy ending... hehehe

But gw suka ceritanya... ternyata loe bakat nulis juga Bro... KASI POINT DAH !!

@art2 : Hosea tu bukan karakter utama.. Dia itu cinta pertamanya karakter utama..

btw, thx buat komennya

Hayo.. hayo... Any Update ?

sabar mas art2.. lagi digodog gw.. banyak urusan blkgan ini.. bener2 diuji kekuatan gw
T___________T

Sip sip sip... ! tetap menunggu....

haduh malah buat nervous.. hehehehe
gw ga jago nulis jadi berkali2 revisi T_____T

hayoo kk U_know d tunggu yaaah next story na......

^_^

haduh gw bingung @_@ ud gw tulis sih part 1 nya.. tapi koq gw ngrasa kurang bagus nulisnya >< secara gw g biasa pake bahasa formal kyk novel2 gitu jadi susah banget ngatur bahasanya.. huff.. dtunggu aja.. 1,2 hari gw post in koq.
unik ceritanya ^^

hayooo kk yg semangad buat ceritanya yaaaaaaah...

setuju dgn k' Art_Art,,, tetap menunggu niih...
^^v

heh ? teenlit gak pake bahasa formal kok... so.. nyantai......

...hahhhh... akhirnya gw dapetin jg cerita yg end seperti ini.... thumbs up buat U-know yg jeli dan mampu membuat cerita ini berakhir dengan value yg 'seharusnya'...
.....