Hentikan Segala Bentuk Kebencian Kepada Kelompok Gay, Waria dan Pekerja Sex
Maret 2010 konferensi Internasional Gay, Lesbian Association (ILGA) Asia dibatalkan oleh FUI, FPI dan kepolisian Propinsi Jatim. April 2010 di Kabupaten Ketapang, Kalimantan rencana pelaksanaan Kontes Waria 2010 juga dibatalkan oleh Kapolres setempat dengan dukungan MUI.
Dari data tahun 2009-2010 yang ada di Ourvoice, salah satu lembaga yang bekerja untuk hak-hak kelompok homoseksual di Indonesia. Pola dan pelaku dari beberapa kasus-kasus mempunyai kemiripan. Misalnya kasus di Purwokerto (waria dilarang menari Lengger oleh Bupati), Bogor (larangan mengadakan sosialiasi HIV dan AIDS melalui kontes waria), Tasikmalaya (rencana MUI dan Kepolisian menyadarkan 900 gay), Banda Aceh (kecamanan MPU pada malam dana kontes waria), Surabaya (Polisi dan FUI melarang konferensi ILGA) dan Ketapang (kontes Waria dilarang oleh MUI dan Kepolisian). Selain itu, ada dua pernyataan (Menteri Agama dan Menteri Hukum/HAM RI) yang mengandung unsur kebencian pada kelompok gay dan waria. Menurut laporan Komnas Perempuan ada sekitar 37 kebijakan tentang pemberantasan prostitusi yang didalamnya mengkriminalkan kelompok pekerja sex, gay dan waria.
Melalui Perpers No. 75 Tahun 2006 pemerintah membentuk Komisi Penanggulangan Aids Nasional (KPAN) yang diketuai oleh Kemenkokesra dan anggotanya dari beberapa Kementerian. Diantaranya Menteri Agama, Hukum / HAM dan Menteri Dalam Negeri. KPAN telah melakukan berbagai program dengan melibatkan kelompok gay, waria dan pekerja sex sebagai populasi “gembok” (kata penganti populasi kunci) dalam penanggulangan HIV dan AIDS. Telah banyak sumberdaya yang didapat oleh pemerintah melalui program HIV dan AIDS baik bantuan luar negeri maupun dari sumberdaya dalam negeri (APBN/D maupun perusahaan). Berbagai pertemuan nasional maupun international diikuti oleh pemerintah Indonesia yang telah menghasilkan berbagai komitmen tentang HIV dan AIDS, seperti MDGs, Ungass, Sentani dan kebijakan nasional maupun daerah lainnya. Selain itu Presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2009 ikut membuka konferensi ICAAP tentang AIDS di Bali.
Untuk itu, Ourvoice sebagai bagian dari populasi “gembok” (kelompok gay) mendesak Pemerintah :
1. Menghentikan segala bentuk kebencian pada kelompok gay, waria dan pekerja sex baik dalam bentuk kebijakan maupun dalam bersikap.
2. Mengecam tindakan kepolisian yang ikut serta melarang kegiatan berkumpul dan berekspresi yang dilakukan oleh kelompok gay,waria dan pekerja sex.
3. Menindak tegas semua pihak yang menggunakan kekerasan pada kelompok gay, waria dan pekerja sex.
4. Mendesak Ketua KPAN (Kemenkokesra) bersama anggotnya untuk mensosialisasikan kembali tugas dan wewenang KPAN sesuai Perpers No. 75 Tahun 2006 guna menciptakan lingkungan kondusif bagi kelompok gay, waria dan pekerja sex di Indonesia.
Wassalam
Hartoyo (Sekretaris Umum Ourvoice)
Mobile ( 081376 192516), website :
www.ourvoice.or.id, email :
ourvoice_ind@yahoo.com