Karena keterbatasan ruang, Anda yang berminat harap mendaftarkan diri melalui email:
icrp@cbn.net.id, sms: 085281481413, telp. 42802349
===============================================
Undangan
Sekolah Agama ICRP Seri VI
Sekolah ini adalah pertemuan rutin dua mingguan stakeholder ICRP yang mayoritas adalah kalangan muda lintas agama. Forum diskusi ini diarahkan untuk menciptakan kader-kader peduli pluralisme dan memiliki pengetahuan dan sensitivitas terhadap perbedaan-perbedaan yang ada dalam agama-agama untuk kemudian mengelolanya menjadi kekayaan yang berorientasi pada integrasi bangsa dan bangunan pluralisme yang kokoh.
Sekolah ini diharapkan menjadi forum penguatan wacana sekaligus penguatan jaringan antar iman. Forum ini didesain semi-formal (diskusi sersan) dan mengkondisikan setiap peserta untuk berpartisipasi aktif secara bebas.
Seri VI: Rabu, 16 Desember 2009, 14.00-16.30 WIB (ontime)
Tema: Syiah; Sejarah, Posisi, dan Ajarannya
Tempat: Kantor ICRP, Jl. Cempaka Putih Barat XXI/34 Telp. 42802349-50
Narasumber: Nike Emilia AZ (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia)
Host/Pengasuh: Prof. Dr. Musdah Mulia
Sudha jamak diketahui, perbedaan dalam menginterpretasi agama memunculkan lahirnya berbagai sekte, aliran, madzhab, dan denominasi. Dalam sejarahnya, perbedaan ini seringkali meruncing dan berujung pada konflik berdarah antara satu kelompok dengan kelompok lain. Tak terkecuali dalam Islam.
Sejarah mencatat, kecintaan dan dukungan penuh terhadap apa yang disebut ahlul bait (keluarga Nabi Muhammad) melahirkan satu kelompok dalam Islam yang kemudian dikenal dengan kelompok Syiah. Nama ini sebetulnya adalah perpendekan dari istilah ”Syiah Ali” yang artinya pengikut Ali bin Abu Thalib.
Bagi muslim Syiah, keluarga Nabi Muhammad adalah sumber pengetahuan terbaik tentang Qur’an dan Islam. Pada perjalanan sejarahnya kemudian, kelompok ini sendiri juga terpecah menjadi banyak kelompok. Konon, hingga 22 kelompok. Yang terbesar (dan bertahan hingga sekarang) adalah kelompok Itsna ’asyariah (12 Imam), Ismailiyah, dan Zaidiyah.
Perbedaan antara Sunni dan Syiah tidak hanya pada masalah-masalah furu’iyah (cabang) atau fiqhiyyah. Perbedaan itu juga menyangkut hal-hal yang bersifat ushuli (pokok), dan bahkan sebagian ulama Sunni menggolongkan kelompok Syiah ini sebagai agama tersendiri. Perbedaan tajam antara dua kelompok besar itu juga memunculkan beberapa peperangan besar. Bahkan hingga sekarang, kita masih bisa menyaksikan ketegangan antara dua kelompok tersebut di Irak, misalnya.
Sekolah Agama kali ini akan membedah sejarah dan ajaran-ajaran dalam Aliran Syiah. Beberapa pertanyaan kunci dalam diskusi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana fakta-fakta sejarah menunjukkan proses lahirnya Aliran Syiah? Mengapa perpecahan juga terjadi dalam kelompok Syiah sendiri?
2. Apa perbedaan-perbedaan mendasar antara Syiah dan Sunni?
3. Bagaimana pola otoritas struktural dalam agama Syiah?
4. Bagaimana penganut Syiah secara umum memandang penganut agama lain?
5. Bagaimana posisi politik kalangan Syiah di Indonesia?