“PENGUNGKAPAN KEBENARAN PERISTIWA 1965 UNTUK KEADILAN BAGI KORBAN”
Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966 (YPKP 65) menyelenggarakan diskusi publik sehari bertema “Penggungkapan Kebenaran Peristiwa 1965 untuk Keadilan Bagi Korban” di dalam rangka Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, 10 Desember.
Diskusi ini akan diadakan pada:
Hari dan tanggal: Rabu, 9 Desember 2009.
Waktu: 09.00 - 18.30 WIB.
Tempat: Auditorium Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia , Depok, Jawa Barat.
Overview:
Peristiwa 1965 diawali dengan pembunuhan para perwira Angkatan Darat (AD) pada 1 Oktober 1965. Produk sejarah Orde Baru menyalahkan Partai Komunis Indonesia (PKI) atas peristiwa itu. Namun, saat ini banyak bukti sejarah dan kajiannya mengerucut pada keterlibatan AD pimpinan Mayor Jenderal Soeharto yang didukung Amerika, Inggris, CIA, dan sekutunya. Pembunuhan para perwira AD mengantarkan Soeharto berkuasa di puncak pemerintahan secara fasis.Pembunuhan yang ditimpakan kepada PKI itu pula menjadi dalih pembunuhan jutaan simpatisan dan anggota PKI. Lebih dari itu, peristiwa 1965 merupakan batas jaman dari arus maju kebangkitan nasional di bawah panji revolusi
menuju kondisi negara bangsa yang terpuruk dalam berbagai dimensi dan level. Atas dasar itu, penuntasan peristiwa pembunuhan massal 1965 merupakan kunci kotak pandora dari berbagai persoalan yang sedang kita hadapi. Terbukanya kotak pandora itu menjadi refleksi yang dapat mengarah pada bola salju gerakan revolusioner rakyat untuk perubahan. Persoalannya, apa pemerintah memiliki kemauan politik untuk menyelesaikan kasus itu?
Moderator: Ruth Indiah Rahayu
Sesi I: “Pelurusan Sejarah Peristiwa 1965/1966 Bagian dari Penegakkan Hak Asasi Manusia”.
Pembicara:
1. Heru Atmodjo - saksi hidup peristiwa 1 Oktober 1965.
2. Manismar - Gerwani Sumatera Barat, pejuang melawan PRRI Semesta.
3. Evi Indrayani - anak Nyoto.
4. Baskara T. Wardaya - sejarahwan.
Sesi II: Kasus 1965 Dilihat dari segi HAM, Hukum, dan Politik.
Pembicara:
1. Tim Penyelidikan Kasus Peristiwa 1965/1966 Komnas HAM.
2. Arimbi Haroeputri - Komisioner Komnas Perempuan.
3. Usman Hamid - Koordinator Kontras.
4. Dr. Iwan gardono - pengajar FISIP UI.
Sesi III: Merangkai Kerja-kerja Advokasi untuk Pengungkapan Kebenaran Peristiwa 1965/1966.
Pembicara:
1. Galuh Wandita - International Center for Transitional Justice (ICTJ).
2. Bedjo Untung - Ketua YPKP 65.
3. Handoyo - Ketua YPKP 65 Pati.
Dimeriahkan:
Putar film dan penampilan musik anak korban.
Diskusi ini terbuka untuk umum, silakan kawan-kawan menghadirinya.